KUMPULAN BLOG

Sabtu, 15 November 2014

Gara-gara Pilkada Tak Langsung Rugi Satu Milyar

Efek domino RUU Pilkada dengan hasil akhir dimenangkan kubu KMP ternyata tidak hanya kubu lawannya yang mesti garuk-garuk kepala dan pusing tujuh keliling, tapi juga berimbas pada seorang pembotoh (petaruh) yang rela menghabiskan uang mereka hingga bermilyar-milyar rupiah.

Kemenangan KMP yang semestinya tidak berimbas pada kehancuran ekonomi rakyat secar umum ternyata tak disangka-sangka justru melibatkan orang kampung yang tak mengerti politik. Ialah si Bejo, seorang pedagang blantik, blantik sapi, kerbau, kuda, bahkan ayam aduan pun dijadikan ajang taruhan.

Tak hanya hewan ternak, kalau perlu pulau kecil pun ditarukan untuk mendapatkan pulau baru atau uang yang cukup fantastis. Kayaknya mirip-mirip pertarungan penjudi kelas berat, atau justru para supporter bola dan tinju yang juga sukanya bermain judi, bertaruh demi mendapatkan uang yang tak sedikit. Jika kebetulan menang tentu ia akan kaya mendadak tapi jika kalah, sudah pasti risikonya, rumah, tanah dan segala macam perabot dan kendaraan pribadi ikut raib. Tidak hanya itu, kadang istripun harus dilelang demi memuaskan hasrat birahi karena kadung hobi berjudi.

Bejo : “Min, gimana nih, kamu mau nggak bertaruh. Siapa yang menang dalam Sidang RUU Pilkada nanti? Saya berani taruhan 1 milyar. Mesti sidang dimenangkan oleh kubu lawan yang menolak pilkada tak langsung. Koe berani bertaruh berapa?

Tumin : “Koe, apa sudah tak sayang hartamu lagi, kog sampek2 banda dikorbankan untuk berjudi. Kalau dihitung-hitung hartamu ya paling cukuplah 1 milyar, plus tambah istrimu yang bisa dilelang di sini.

Bejo : Gimana koe wani ora? Ojo sok kakean ngomong. Kalo berani bener ayo taruhan! Tapi lek ra wani berarti banci!

Tumin : Ojo sesumbar koe Jo! Ojo mentang-mentang koe mantan preman. Wes wani nantang taruhan duet sak mono akehe. Koe serius wani kelangan bojomu?

Bejo : Lah dalah, kan aku seng nantang. Yo mesti aku seng menang. 'Kan RUU Pilkada ditentang sebagian besar rakyat. Pastilah menang!

Tumin: Jangan banyak sesumbar!. Ya sudah permintaanmu saya turuti. Kita sepakat sama-sama bertaruh, kalau ternyata kubu KMP Gagal, bondo sak bojomu jadi wekku yo!

Bejo : Okelah kalau begitu!

Tak seberapa lama Bejo dan Tumin sudah melakukan perjanjian di atas materai dan disaksikan para tokoh penjudi dan pengacara yang sudah disewa sebelumnya. Dan mereka pun bersalaman tanda perjanjian sudah deal.

Dari pagi hingga malam hari, kedua mantan penjahat inipun menunggu hasil sidang paripurna DPR. Sambil ngemil kacang, dan satu termos air panas khusus ngejog kopi. Kalau kopi yang sudah diseduh habis.

Detik demi detik berlalu, ternyata apa yang menjadi harapan Bejo sangat jauh melenceng. Meskipun Bejo sudah menyogok orang-orang yang mendukung pilkada langsung dengan duit segepok ternyata pun tak membuahkan hasil.

Ternyata sidang ditutup dan dimenangkan oleh kubu KMP. Bejo pun berteriak histeris, sambil memukul-mukul kepala dan membuang semua barang depannya. Ia pun kalap. Dia berteriak sekencang-kencangnya dengan sumpah serapan. Ternyata dugaannya salah, dikiranya uang yang dipake untuk membayar anggota dewan masih kalah banyak dari yang sudah disebarkan oleh KMP.

Bejo : Dasar …..dasar sudah saya kasih duit semua kog ya nggak mempan. Malah uangku yang 1 milyar lenyap. Sambil berteriak dan menangis di hadapan Tumin yang sedari tadi melihat tingkah temennya yang seperti kurang waras.

Tumin : Jo…Bejo….tangio….tangi…. ngopo kog koe mbengok-mbengok koyo wong edan. Kae loh wedosmu do kabur mangani tanduranku.

Bejo : Haaaaah opo Men? Lah endi wedosku? Lah, la aku ki nangndi? Kog aku iso keturon?

Tumin : Mangkane lek nonton politisi ki ojo serius-serius iso-iso kurang turu. Seh mendeng kurang turu, lah nek kenek strok kan berbahaya…..

Tak menunggu lama pun akhirnya Bejo tersadar, bahwa ia tengah bermimpi. Bermimpi menjadi orang kaya dari taruhan. Bertaruh memenangkan sidang RUU pilkada yang ternyata hanya di alam mimpi.

Pakne pakneeeee. Wong angon kog weduse dijarne wae…..kae loh wedusmu mangane tandurane tanggamu!!!!!

Istrinya yang lumayan cerewet pun menyiram badan Bejo agar segera sadar dari mimpi panjangnya. Paraaaah!!!

Bejo…… bejo……………….!!

Dasar Eeeedan!

NB:

Nama dan karakter tokoh hanyalah fiktif belaka.

Cinta yang terhalang status

Suatu hari, di sebuah kedai, Bejo dan Bini bertemu. Semua saling bertatap mata, seakan-akan ada hubungan rahasia di antara mereka berdua. Tapi anehnya justru Bejo yang selalu aktif bertanya terkait niatnya menikahi si Bini.

Bejo : “Yang, kenapa engkau tak pernah menerima cintaku?” Tanya Bejo.

Bini : “Maksud Loh?” Bini agak terkaget-kaget.

Bejo : “Jangan berusaha mengelak, aku sudah sangat jujur padamu!” Sekali lagi si Bejo memaksa untuk bertanya pada Bini.

Bini : “Jadi?” Bini kebingungan.

Bejo : “Begini loh Yang, hatiku yang paling dalam sangat mencintaimu?” Bejo meyakinkan.

Bini : “Kog bisa?” Bini tambah bingung.

Bejo : “Ya bisa dong Yang!”

Bini : “Saya nggak paham maksudmu!“

Bejo : “Nggak paham gimana? Kan aku sudah mengutarakan maksudku.”

Bini : “Maksud yang mana?” Bini semakin tambah bingung lagi. Bejo : “Ya itu, aku kepingin merit sama kamu.”

Bini : “Apa? “Kamu mau merit sama aku? Gak salah tuh?! Gimana aku mau menerima sedangkan kau nggak punya Anu.” Bini terperanjat seakan-akan matanya mau copot.

Bejo : “Haah!? Oooo iya ya….Aku kan sejenis sama kamu. “ hehehe

Bini : “Dasar ben***ng loe!”

Bini pun pergi. Sedangkan Bejo cengar-cengir……

%#%%#%#%

Malam tahun baru berakhir kecewa

Singkat cerita, pak Kusir tengah duduk sendiri di antara gemerlapnya malam tahun baru. Tidak seperti yang lain bisa berhura-hura, konvoi-konvoian dgn kendaraan pribadi atau biasanya menghidupkan kembang api dan meniup terompet tanda mereka menyambut tahun baru. Pak Kusir yang biasanya bisa menikmati keramaian jalanan ibukota ternyata malah bersedih lantaran dia tidak bisa bermalam tahun baru lantaran istrinya kabur dgn pria lain. Tak seberapa lama, datanglah Bejo yang mengganggu saat sedihnya. Bejo tetangga baru yang baru semalam pindah rumah barunya di sebelah pak Kusir. Bejo : Wah, ada apa pak Kusir. Kog malam tahun baru malah bersedih, Pak? Pak Kusir : Ah kamu anak muda gak perlu tahu urusan orang tua! (terlihat marah) Bejo : Jangan begitu donk pak! Kan saya tetangga yang peduli dgn tetangganya.” Pak Kusir : Peduli apaan, sekarang saja kamu malah cengengas-cengenges menertawakan saya. Bejo : Saya nggak menertawakan sampeyan Pak Kusir. Saya senang karena bisa malam tahun baruan berduaan sama mbak Tuti. Pak Kusir : Gimana nggak menertawakan saya? Coba kira-kira kamu tahu nggak siapa si Tuti? Bejo : Nggak tahu pak! Saya khan orang baru di sini, Pak!? Pak Kusir : Dasar kamu! Tuti itu istriku. Gara-gara kamu malam tahun baru saya di rumah jadi gagal. Dasar! Bejo : Waduh !!!!! Maaf pak saya nggak tahu! Ampuuuuun Pak Kusir….saya minta maaaf!!!! Pak Kusir melempar Bejo dengan Sandal Jepit….. Bejo lari terbirit-birit ……… *&^#^@%@^^^@

Ini baru Pahlawan

Sore itu si Bambang tengah berjalan-jalan di sekitaran lampu merah tengah kota. Meski dia lumayan sombong tapi kesombongannya dapat segera meredub tatkala ada wanita yang membutuhkan pertolongan. Mau apapun yang terjadi harus dia tolong meskipun kadangkala merugikan diri sendiri. Bisa jadi si Bambang terinspirasi dengan tema Kepahlawanan seperti Spiderman atau Si Pitung. Tak seberapa lama, Bambang melihat ada seorang wanita yang jauh di depannya, terlihat badannya ramping dan semampai, rambut pun hitam terurai. Dia tengah menunggu lampu merah hendak menyeberang. Dari belakang Bambang pun menyapa wanita itu dan menawarkan bantuan. Bambang: “Mbak! Mau menyeberang ya? Perempuan : “Diam saja” Bambang: Mbak ! Kog diam saja sih mbak? Perempuan : “Diam saja” Bambang: “Kalau mbak mau menyeberang saya mau kog menyeberangkan, tanpa dibayar. Itupun kalau mbak mau! “lagaknya sok baik seperti superhero” Perempuan : “Ah yang bener mas? Dalam batin Bambang membatin. Bambang : Lho kog suaranya agak serak2 basah? Perempuan : “Mau nolongin ya mas? Bambang : “Ya iyalah mbak, pokoknya saya tolongin sampai ke seberang. Kan saya baik! “Sini mbak tangannya saya pegangin! Perempuan : “menolehkan wajah ke arah Bambang sambil menyeringai. “Serius nih mas mau bantuin nenek nyeberang? Bambang : “Wah, sudah mbah-mbah to? Waduh nggak mau ah, mbah. Nggak jadi. kirain masih kinyis-kinyis nggak tahunya sudah ompong peyot? Bambang : “Kabuuuuuur ! Perempuan : Dasar bocah edan…………. Bambang : (*^$&**@^!

Orang gila di zaman gila

Hiduplah beberapa orang yang sangat demen dengan togel, togel sama dengan toto gelap, alias judi tebak angka, siapa saja yang tepat menebak angka dialah pemenangnya dan berhak mendapatkan hadiah. Ada yang langsug kaya karena nembus empat angka tapi ada juga yang langsung bangkrut rumah dan istripun digadaikan. Sehingga orang-orang alim menyebut tahun itu adalah tahun gila, jamannya pun gila apalagi orang-orangnya tidak hanya gila tapi kentir. Dua orang tengah berusaha mencari wangsit dengan bermacam-macam usaha mereka lakukan, kadang ke kuburan, kadang nepi di tengah hutan, kadang di atas gunung dan goa dan lebih aneh lagi ada yang bertanya pada orang gila. Nih, orangnya yang benar-benar gila tapi tidak tahu bahwa dirinya gila. Bendot : Hai, Jul, kita sudah lama ya angka kita nggak nembus, padahal biasanya bisa nembus dua angka? Bajul : Iya, Ndot. Sejak sebulan yang lalu kita apes melulu, gak ada satupun angka kita yang nempel di cukong? Bendot : Pusiiiiing, rumah sudah dijual, istri sudah kita lelang, gimana lagi nih? Bajul: Gimana kalau kita nanya sama orang gila? Bendot : Matuk juga ide mu, Jul? Tak lama kemudian setelah mereka menyisir sepanjang jalan, ketemulah dengan orang yang tengah terdiam, manggut-manggut dan tak peduli orang-orang di sekitarnya. Rambutnya acak-acakan seperti orang yang tidak mandi setahun. Tapi tidak jelas apakah dia orang yang dicari oleh mereka berdua. Tanpa berfikir dua kali. karena sasaran sudah diketemukan, Bandot dan Bajul mulai bertanya tentang togel. Bajul : Mbah, kira-kira nomernya yang keluar berapa? Bendot : Iya mbah, biasanya mbah bisa nebak nomer? Bajul : Mbah, kog diam saja sih mbah? Emang mbah nggak bisa ngomong ya? Bendot : Iya mbah, nanti kalau nembus tak kasih bagian mbah! Bajul dan Bendot sudah mulai merayu dan menghiba pada orang tua tersebut. Tak disangka oleh mereka berdua, si kakek malah membentak. Mbah : “Hei! Koe ki dasar Edan yo! Wong Edan kog di tekoi? Dasar goblok, gemblung, kampret, ketek Semua kata-kata kotor keluar dari mulut si kakek. Wajar saja orang gemblung lagi kumat. Karena ketakutan bingung Bajul dan Bendot pun lari terbirit-birit Bajul + Bendot : Waduh orang gilanya ngamuk ! Dasar orang gila! “Nggak sadar ya kalau mereka juga sudah gila?” Dasar! &%*W(Q))Q

Bedak Mama

Tinggalah satu keluarga yang cukup aktif. Ibunya seorang pekerja yang tentu saja membutuhkan penampilan yang ekstra sehingga perlengkapan rias harus semuanya tersedia. Sedangkan anaknya suka membuat ibunya klimpungan lantaran kejahilannya. Suatu saat si ibu terlihat gelisah.Ibunya biasa dipanggil Emak sedangkan nama anaknya Dudung, usil dan nyebelin ibunya. Ibunya terlihat mondar-mandir masuk ke dalam kamar entah apa yang sedang ia cari. Karena penasaran anaknya bertanya apa yang terjadi pada ibunya. Dudung : “Mak, kenapa sih mak, kog kelihatan sibuk, bolak-balik ke kamar? Ibu : “Iya nih! Emak lagi pusing mencari barang Emak kog ada yang hilang ya? Dudung : “Emang apaan Mak yang hilang? Ibu : “Bedak, Dung! Emang kamu tahu di mana bedak Emak? Jangan-jangan kamu sumputin ya? Dudung : “Nggak kog Mak! Untuk apa Dudung nyumputin Bedaknya Emak!? Ibu : “Ya, bisa jadi kamu yang nyumputin. Khan biasanya lipstik Emak juga kamu sumputin!? Dudung : “Bukan disumputin, Mak! Ibu : “Kalau nggak disumputin di kemanain bedak Emak?kog dari tadi saya cari ke sana ke mari tidak ada? Dudung : Tuh! Lagi dipakai sama pemain Korsel, katanya sih untuk make up-an di lapangan. Soalnya tadi dia bilang kayaknya cuacanya mau hujan deras. Jadi untuk bedakan lagi biar maennya tambah semangat, gitu!” Ibu : Apa?! Cowok make bedak????? Dudung : hehehehe

Kiat Sukses Selamat dalam Karir

Ada banyak kiat dan tips yang diberikan oleh beberapa penulis, entah di media ini atau di buku-buku yang beredar di pasaran. Akan tetapi yang mereka jelaskan pastilah kiat positif normatif lantaran sengaja memancing tanggapan positif terhadap pembacanya tentang bagaimana mereka bersikap ketika bekerja atau menjadi bawahan, sehingga kehidupan mereka menjadi tenang dan karir pasti akan lebih baik. Seperti kita ketahui bahwa tidak ada orang yang tidak ingin selamat dalam karirnya (untuk pekerja bawahan) karena ketika kita bersikap berani dan blak-blakan terhadap atasan biasanya karir kita juga dihambat bahkan dipecat atau diberikan surat pengunduran diri secara sukarela daripada diberhentikan secara tidak hormat. Oleh karena itu, ada baiknya kita ulas kiat-kiat sukses agar kita selamat dari musibah dalam berkarir. Pertama, jadilah orang yang penurut, dalam pekerjaan seringkali kita menemukan seorang atasan yang arogan, keras kepala, besar kepala dan semaunya sendiri, ya wajar saja karena mereka kan atasan kita, kecuali jabatan kita sebagai bawahan adalah jabatan yang sulit dilakukan orang lain alias satu-satunya pegawai profesional yang dapat mengerjakan pekerjaan tersebut sehingga otomatis meski kita berani melawan perintah atasan atasanpun akan berfikir dua kali ketika mau memberhentikan kita. Lain halnya jika pekerjaan itu mudah mencari penggantinya, nggak ada kesempatan untuk melawan meskipun boss salah ya harus menurut saja, manut ing pandum, istilah bahasa jawanya. Karena sedikit saja kita salah bicara atau melawan otomatis karir kita akan tamat. Kedua, tampakkan wajah memelas, jika atasan kita orang yang garang jangan pernah menunjukkan wajah cuek, berani apalagi wajah cemberut karena emosi, jika ini dilanggar otomatis uang gaji akan melayang. Akan tetapi, jika wajah kita selalu memelas dan memohon dikasihani, mau tidak mau boss yang sudah emosi akan ikut reda seperti api disiram air hujan, atau panas dalam diminumi larutan penyegar. mak ceeeessss. Ketiga, jadilah penjilat, maksudnya berusahalah selalu memuji meskipun atasan perangainya buruk, atau cara memimpinnya tidak benar dan katakan teman sepekerjaan kita adalah orang yang tidak becus bekerja, tapi kita pun harus mempunyai keahlian jadi otomatis atasan akan kesengsem dengan hasil usaha kita dan tidak ada orang lain yang dapat menggantikan kedudukan kita di hati boss kita. Keempat, kalau perlu berikan uang pelicin, meskipun diharamkan dalam hukum dan agama, usaha ini sudah banyak berhasil mengantarkan pejabat negeri ini yang menjadi orang penting, meskipun uang gaji habis karena harus setor amplop pada atasan ternyata usaha ini tidak sia-sia, tapi awas siapa saja yang berani memakai uang pelicin apalagi dalam jabatan pemerintahah salah salah kena jepret wartawan akhirnya masuk hotel prodeo karena melakukan penyuapan. Kelima, jadilah asisten serba bisa, maksudnya meskipun kita bekerja menjadi sekretaris kita harus bisa menjadi pelayan boss, misalnya pandai membuatkan teh, membersihkan kantor, mijitin bos yang kecapean atau apalah yang penting boss akan suka dengan kita. Keenam, jangan lupa pakai parfum yang menyenangkan, kalau perlu parfum nyongnyong agar boss kita klepek-klepek. Cara ini banyak dipakai oleh para pegawai yang ingin mendapatkan simpati dari bossnya meski cara ini amat tidak manusiawi dan terkesan mengguna-guna akan tetapi ini adalah cara jitu karena banyak atasan yang terpikat dan mabuk kepayang karena bau parfum nyong-nyong yang kita gunakan. Keenam tips ini adalah tips yang buruk dari sisi etika tapi banyak dicoba oleh orang-orang yang bermuka dua alias penjilat yang menggunakan segala macam cara untuk mencapai tujuannya, bahkan ada yang lebih sadis dia mau mengorbankan kehormatannya demi pekerjaan seperti banyak ABG yang tertipu sutradara atau produser lantaran ingin diorbitkan dalam film atau sebuah majalah. Pesan saya jika anda orang beriman dan berakhlak baik jangan ikuti kiat-kiat diatas, karena bisa jadi anda kualat dan dimusuhi orang banyak dan otomatis akan membahayakan kehidupan kita kelak. Salam…

Guru dan Kaus Kaki

Siang itu anak-anak ikut dalam acara perlombaan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan di Jakarta. Tak seberapa lama anak-anak dan guru mulai aktif dalam kegiatan lomba. Siswa sebagai peserta dan guru sebagai pendamping. Ada yang aneh ketika salah satu siswa tengah didampingi oleh gurunya. Guru tersebut tatkala melihat siswanya yang gelisah meskipun di dekatnya ada guru yang menemaninya. Pak Guru : “Beno. Kenapa kamu terlihat gelisah? Murid : “Nggak kog Pak! Pak Guru : “Apa soalnya sangat sulit dan kamu mengalami kesulitan? Murid : “Nggak juga Pak! Pak Guru : “Lalu kenapa Beno? Bapak jadi khawatir kamu tidak menang dalam kompetisi ini.” Murid : “Sebenarnya sih nggak perlu khawatir, Pak! Asalkan bapak agak jauh dari saja sudah cukup, kog! Pak Guru : “Ya udah kalau begitu.” Tapi apa alasannya kog kamu meminta bapak menjauhi kamu? Murid : “Itu tu Pak! Kaos kaki bapak baunya kayak bangkai! Pak Guru : “Waduuuuh! #*^Q%@^%^!!!**

Oleh-oleh dari Tanah Abang

Cerita ini berawal dari keseringan saya mendengar tentang oleh-oleh yang dibawa jamaah selepas dari tanah suci. Bentuknya bisa kurma, sajadah maupun kopiah putih. Karena jaman sekarang mudah sekali mencari oleh-oleh khas Arab tersebut di Indonesia menjadikan alternatif para jamaah untuk membeli oleh-oleh tersebut di Indonesia. Sebut saja Yono, karena saking hobinya mencari oleh-oleh khas jamaah haji tersebut menjadikannya malu bukan kepayang. Yono : “Hai, Mas Amin. Dengar-dengar kalau pak Slamet pulang haji ya?” Amin : “Iya, emang kenapa mas Yono?” Yono : “Kan biasanya beliau membawa oleh-oleh dari Mekah.” Amin : “Ah masak iya? Emang mas Yono biasanya dapat bagian ya? Yono : “Ya iya lah mas! Lihat saja kopiah, tasbih dan sajadah saya asli dari Mekah! Amin : “Ooo begitu.” Boleh juga tuh mas Yono. Saya juga mau minta bagian lah! Karena penasaran dengan apa yang diceritakan Yono, Amin minta diantar Yono ke rumah pak Haji. Yono + Amin : “Assalamu’alaikum Pak Haji! Pak Slamet : “Wa’alaikum salam, ada yang bisa saya bantu? Amin : Begini Pak Haji. Yono bilang kalau oleh-oleh yang diberikan Bapak asli dari Mekah ya? Yono : “Mas Amin masih nggak percaya ya? Dengan yakin Yono meyakinkan bahwa oleh-olehnya asli dari Mekah. Pak Slamet: “Iya asli dari Mekah karena dibuat di sana, tapi saya belinya di Tanah Abang. Amin : Jadi oleh-oleh ini dibeli di Tanah Abang? Mendengar cerita tersebut Yono pun terperanjat. Yono : “Lho kirain dibeli di Mekkah sana, Pak Haji! Pak Slamet, Amin : Makanya Yon kalau ada orang pulang haji jangan mikirin oleh-olehnya aja! Yono : “Huh, kirain asli dibeli di Mekah, nggak tahunya di Tanah Abang to? Pak Slamet dan Amin pun tertawa terkekeh-kekeh melihat tingkah Yono. Yono-yono …….*^&%$$$

Sarung Kakek

Lebaran pun tiba. Sudah menjadi kebiasaan di hari itu semua orang bersalaman sebagai ungkapan rasa penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan, teman bersalaman dengan teman, ustadz dengan muridnya, anak dengan orang tuanya dan yang lebih wajib lagi anak yang salaman sekaligus sungkem kepada orang tuanya dan cucu kepada nenek kakeknya. Seperti apa yang terjadi pada keluarga Tarja, karena sudah lama tidak bertemu dengan kakek-neneknya yang sudah tua renta merekapun bersimpuh di pangkuan mereka sebagai tanda sungkem sekaligus meminta maaf atas kelalaian mereka dalam mengurus kakek-neneknya. Apalagi selama ini apa yang dimiliki kakeknya selalu dia ambil tanpa izin terlebih dahulu, akibatnya Tarja merasa bersalah dan berdosa membuat Kakek dan Neneknya marah. Tarja : “Nek, Tarja minta maaf karena selama ini Tarja tidak peduli kepada nenek, kadang kata-kata Tarja sering menyinggung hati nenek, apalagi kalau Tarja lagi pusing, nenek yang selalu jadi korban kekesalan Tarja.” Dengan penuh harap tarja sungkem meminta keridhaan neneknya seraya menangis tanda penyesalan. Nenek : “Iya, Cu. Nenek juga minta maaf apabila selama ini kata-kata nenek menyakiti perasaan cucu.” Nenek pun menangis karena merasa menyesal sering memarahi Tarja. Tarja : “Kek, Tarja selama ini banyak salah pada kakek, kadang keceplosan kata-kata yang membuat hati kakek jengkel.” Kakek pun terharu atas kata-kata Tarja dan Kakek menangis karena merasa salah ketika merawat cucunya. Suasana tampak haru. Tarja pun selesai sungkem kepada mereka berdua. Akan tetapi ada yang salah dan yang tidak dipahami Tarja, kenapa sudah satu jam Kakek dan Neneknya masih saja menangis. Tarja : “Lho, Kakek dan Nenek kok masih nangis terus kan kita sudah saling maaf-memaafkan!?” Kakek : “Iya, Cu. Memang Kakek dan Nenek sudah memaafkan kamu, tapi satu yang belum kakek maafkan.” Tarja : “Emang apa yang belum kakek maafkan? Kakek : “Itu sarung kakek satu-satunya masih juga kamu rampas dari Kakek! Celakanya kakek harus memakai celana kolor padahal hari ini hari lebaran.” Tarja : Walah ……………Kakek ada-ada saja! &&^W*Q(Q)(E^R!@#(# Dasar bocah edan!

Gara-gara Apel Palsu

Apel mengkilat amat menggoda, tersusun rapi di sudut meja. Semua tamu saling bersalaman setelah itu duduk sambil berbincang-bincang tentang ini itu. Meski tamu-tamu tersebut paham petul dengan apel yang dipajang, namun ada dua orang yang tergoda dengan penampilan apel tersebut. Bejo : Bud, ada apel di pojok itu kayaknya enak.” Budi : Iya kayaknya mak krenyes kalau kita makan, Jo! Bejo : Kamu mau ngambil nggak, Bud? Budi : Nanti dulu, kan kita baru masuk, Jo! Bejo : Ah, saya sudah nggak sabar! Budi : Silahkan saja kalau nggak malu ambil duluan! Bejo pun mengambil apel di sudut meja tersebut, namun dia tidak mengetahui bahwa apel tersebut apel hiasan yang terbuat dari lilin. Tanpa basa-basi Bejo langsung menggigit apel tersebut tanpa meminta izin tuan rumah. Konta saja mulut Bejo penuh dengan lilin karena apel yang digigit ternyata palsu karena terbuat dari lilin. Selain malu semua tamu ikut menertawakannya. Oalah Bejo Bejo…..

Ini baru royal baby

Dua orang berselisih paham tentang apa itu royal baby. Maklum saja mereka orang yang terlalu banyak nonton tv tapi tidak mengerti apa yang ditontonnya. Karena memang anak-anak bandel yang jarang masuk kelas kecuali nonton tv, bermain ps dan kluyuran. “Dul! Tahu nggak sekarang lagi ribut-ribut tentang royal baby? Tanya Somat “Ah. apaan sih kog saya nggak ngeh? Jawab Dulah. “Dul dul kamu ini katanya anak sekolahan kog nggak tahu royal baby? “Heleh, kayak kamu tahu apa itu royal baby, Mat! “Hari gini loe nggak ngerti baby royal!? Cemen loe, Dul! Ejek Somat. “Emang kamu tahu apa tentang royal baby atau baby royal? Tanya Dulah. “Ya iya lah! Aku kan anak sekolahan dan rajin nonton tv.” Jawab Somat meyakinkan. “Lah kira-kira apa artinya dan apa contohnya? Tanya Dulah lagi. “Itu lho kalau orang yang banyak duit dan orangnya dermawan, seperti itu tuh tante-tante sebelah.” Somat menjelaskan “Oalah Mat-mat! Makanya jadi orang jangan sok tahu. Kalau tante-tante sebelah itu bukan royal baby tapi Rondo Royal.” “ha!” *&*(!!&@@^@^ ;) ;)